Seorang teman mengatakan, “Mencapai Pramuka Garuda adalah sebuah perjalanan. Ketika lencana Garuda sudah didapatkan pun bukan tujuan akhir dari pencapaian. Tidak berhenti sampai di situ. Seorang yang menjadi Pramuka Garuda baru saja akan memulai perjalanan baru. Sebuah perjalanan yang lebih panjang, dan semakin banyak rintangan. Setiap rintangan adalah batu pijakan untuk melangkah dan memperbaiki diri.
Seorang Pramuka Garuda, baju pramuka yang dipakainya sudah mulai usang. Beberapa bagian mesti dijahit ulang. Tak terasa tahun-tahun berlalu sejak dia pertama kali belajar tentang kepramukaan. Ketika pulang ke rumah, badannya bau matari, kadang basah kuyup.
Di perkemahan, kadang dia kedinginan di dalam tenda. Tidur tak nyenyak. Badan masih bersisa debu dan lumpur, jauh dari rumah.
Suatu waktu harus berjalan menyusuri jalan setapak, melewati bebatuan, menyeberang sungai, memasuki perkotaan. Sering muncul keraguan, putus asa, dan tak terhitung rasa kecewa. Tak terhitung simpul yang dieratkan, langkah tegap yang diderapkan.
Ketika mengucap janji pertama kali saat setangan leher merah putih dikalungkan, dan tunas kelapa disematkan di dada. Perlahan memulakan, membantu, dan menata. Dia meramu, merakit, lalu menerapkan. Hingga siap menjadi bantara-bantara pelaksana yang memandegani. Tidak, tak ada yang sia-sia.
Demi kehormatannya. Demi bangsanya. Demi Tuhannya. Janji itu akan terus dipegang.
Segi lima melambangkan Pancasila. Gambar Garuda dengan sayap terbuka menggambarkan kekuatan besar pada dirinya untuk mencapai cita-cita yang tinggi. Bertindak dengan jiwa seorang Pramuka yang berkembang dalam dadanya. Berpegang pada semboyan “Setiap-Siap-Sedia”. Pada masing-masing sayap terlukis tujuh belas helai bulu. Pada ekor terdapat delapan helai bulu. Pada pangkal sayap dan dada terdapat 45 helai bulu. Mengkiaskan setiap Pramuka Garuda senantiasa memiliki semangat dan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pramuka Garuda bukan hanya sebuah lencana. Itu adalah simbol kehormatan. Sebuah tanda perjuangan yang tak kenal siang dan malam. Oleh seorang anak yang sedang menempa dirinya. Untuk selalu setia pada Tuhan, bangsa, dan negaranya. Untuk selalu siap berbuat kebajikan di segala kondisinya. Dan akan sedia tulus ikhlas untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
It’s only a pin, just an Eagle Scout badge, But the heart that’s beneath it is true, And will throb to the last for the things that are good; A lesson for me… and for you…