BeritaKegiatan Daerah

Buka Rakerda, SYL: Pramuka Harus Punya Hati

Makassar – Dentuman gong disambut tepukan 150 pasang tangan peserta, riuh memenuhi Balai Jasmin Hotel Claro Makassar. Prosesi pemukulan gong oleh Kak Syahrul Yasin Limpo-Ketua Kwarda Sulsel tersebut secara resmi membuka Rapat Kerja Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan (28/1/2023).

Kepiawaian retoris terlihat saat menghipnotis peserta perwakilan 24 Kwartir Cabang se-Sulawesi Selatan lewat alunan lagu Indonesia Pusaka. “Ini (lagu Indonesia Pusaka) adalah doa dan harapan di kehidupan kita, sebagai janji pada ibu pertiwi untuk melahirkan generasi yang lebih baik.” Ucap Kak Syahrul di sela khidmat nyanyian peserta Rakerda. Ungkapan tersebut seakan menggiring peserta merefleksikan ulang tujuan utama Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan kepemudaan, bahwa tonggak pemimpin hari ini dan yang akan datang ada di tangan pemuda.

Related Articles

Dalam sambutannya, Kak Syahrul menambahkan bahwa Pramuka harus punya “hati”, bukan sekadar memiliki kecerdasan karena kecerdasan sudah bisa tergantikan oleh mesin, tapi hati tidak bisa tergantikan oleh mesin. “Dengan hati kita menumbuhkan pribadi yang jujur dan berkarakter,” lanjutnya. Imbauan penuh harap tersebut, sekaligus mengingatkan bagian dari substansi pendidikan kepramukaan agar visi program Kwartir Daerah ke depannya lebih menekankan lagi pembentukan pramuka berkarakter ideologis, empatik, berkebangsaan, dan realistik.

Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian yang juga mantan Gubernur Sul-Sel ini menawarkan bantuan pendanaan kepada para Ketua Kwarcab dan Mabicab dengan syarat masing-masing kwartir menawarkan ide dan program realistis untuk menggerakkan Pramuka di daerahnya masing-masing. Terutama anggota muda, dengan tujuan melahirkan entrepreneur muda di bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi baru pertanian yang dia sebut ‘Petani Milenial’.

Perkembangan peradaban khususnya teknologi mendorong perubahan yang menurut beliau saat ini berlangsung sangat cepat. Bukan lagi hitungan tahun atau bulan, tapi perubahan niscaya terjadi setiap hari dan bagi siapa yang tidak bisa berubah akan mati.

Sambutan yang berdurasi kurang lebih 120 menit itu ditutup dengan prosesi pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan agenda sidang pleno II Rakerda esok harinya.

Related Articles

Back to top button