Ketua Kwarcab Maros Tutup Rangkaian Bimtek SIKMA di Turikale
Turikale – Setelah melaksanakan roadshow 14 Kwarran selama kurang lebih satu bulan, bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan Sistem Informasi Kepramukaan Maros (SIKMA) diakhiri dengan pelaksanaan bimtek bagi Kwarran Turikale di Aula Sanggar Bakti Kwarcab Maros, Minggu (27/3/2022). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Kwarcab Maros, Kak Suhartina Bohari, yang sekaligus menutup rangkaian bimtek SIKMA bagi operator pangkalan dan Kwarran se-Kabupaten Maros.
Dalam sambutannya, Kak Hati menekankan pentingnya inovasi dalam segala aspek untuk mengembangkan kepramukaan. “Kita ingin membangun sebuah sistem yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar kepramukaan selama ini. Tanpa inovasi, kita akan tertinggal dengan pesatnya perkembangan zaman,” tuturnya.
Senada dengan pernyataan Ka Kwarcab, Kak Ardiansyah Hasbi selaku Ketua Kelompok Kerja SIKMA menjelaskan bahwa pembuatan SIKMA dilandasi atas visi Gerakan Pramuka Maros untuk menjadi organisasi terdepan dalam pelaksanaan pendidikan non formal bagi kaum muda di Kabupaten Maros. Menurutnya, Gerakan Pramuka, khususnya di Kabupaten Maros, harus melakukan sebuah lompatan besar agar dapat eksis di tengah kemajuan teknologi masa kini.
SIKMA yang telah dilaunching pada momen Rakercab pada Desember lalu ini dikembangkan untuk mengintegrasikan data keanggotaan, data satuan organisasi, data kegiatan, dan data penghargaan anggota pramuka se-Kabupaten Maros.
“Perkembangan setiap anggota pramuka Maros dapat dipantau secara real time melalui sistem ini. Di dalam SIKMA terdapat empat jenis operator, antara lain operator kwarcab, operator kwarran, operator pangkalan gudep, dan operator satuan karya. Yang memverifikasi keabsahan data pengurus kwarran dan satuan karya adalah operator kwarcab, yang memverifikasi keabsahan data pengurus gudep adalah operator kwarran, dan yang memverifikasi keabsahan data anggota gudep adalah pembina yang bertindak selaku operator gudep. Insya Allah data kepramukaan kita nantinya akan lebih valid karena kita menerapkan proses verifikasi bertingkat.” Ujar Kak Ardiansyah.
Bimtek SIKMA ini sendiri diikuti oleh kurang lebih 400 pembina gudep dan perwakilan pengurus kwarran se-Kabupaten Maros.