Maros – Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Maros kembali menggelar Lomba Best Practice Pembina (24/09/2023), kali kedua setelah penyelenggaraan pertama tahun lalu. Kegiatan ini diikuti oleh tiga belas orang Pembina Gudep se-Kabupaten Maros.
Kak Jabaruddin-Ketua Komisi Renbang Kwarcab Maros-menyampaikan bahwa pelaksanaan Lomba Best Practice tahun ini telah ditetapkan sebagai agenda rutin Kwarcab Maros sebagai wadah apresiasi dan evaluasi bagi para pembina sekaligus penyebaran informasi dan inovasi teknik pembinaan di Gudep. Best Practice tahun ini mengangkat tiga tema: upaya pengembangan Gudep di sekolah, peningkatan prestasi Gudep, dan mengembangkan pembinaan kepramukaan berbasis karakter di Gudep.
“Banyak calon peserta menyangka kegiatan ini adalah lomba menulis dengan menggunakan metode penulisan skripsi atau jurnal ilmiah, sehingga menjadi penghalang bagi mereka mengikutsertakan dirinya. Best Practice yang dimaksud, secara sederhana pembina melihat permasalahan dan tantangan di Gudep, kemudian membuat solusi praktis yang tepat untuk menangani permasalahan tersebut walau hanya sekadar membuat gambar poster seragam pramuka siaga misalnya, tapi ketika itu menjadi solusi untuk mendisiplinkan peserta didiknya berseragam Pramuka sesuai ketentuan itu sudah menjadi Best Practice,” terang Kak jabar ketika ditanya mengenai konsep kegiatan.
Best Practice Pembina Gudep tahun ini terkesan luwes dan sangat sederhana mulai dari registrasi hingga pelaksanaannya. Peserta melakukan registrasi melalui Kwartir Ranting masing-masing ataupun direkomendasikan langsung berdasarkan kategori golongan peserta didik dengan pembuktian surat keterangan pembina dari Majelis Pembimbing Gudep, kemudian mengumpulkan karya Best Practice dan bahan presentasi. Bahan yang disampaikan pada sesi presentasi pun terkesan ringan bahkan ada yang menyampaikan sebanyak enam slide, dan itu sudah sangat cukup menjelaskan inovasi pembinaan yang dia laksanakan di Gudepnya.
Kak Andi Indra Jaya-ketua panitia kegiatan- menjelaskan bahwa peserta tahun ini menampilkan Best Practice dengan menarik, baik secara konsep maupun dari cara mempresentasikan karena masalah yang diangkat dalam tulisannya adalah masalah yang benar-benar terjadi di gudep masing-masing dan bervariatif. Begitu pula solusi yang dilakukan sebagai alternatif pemecahan masalah dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan karakteristik Gudep.
“Sebagai contoh, peserta dari Kwartir Ranting Marusu sebagai pembina melihat bahwa banyak dari alumni Pangkalan SMP-nya yang ingin berpramuka namun pangkalan SMA yang memiliki Ambalan jauh dari tempat tinggal mereka kemudian mereka (peserta dan anggota di Gudepnya) membuat Ambalan Penegak di pangkalan almamaternya agar mereka tetap bisa berpramuka. Ada juga peserta membina di Gudep dengan mengumpulkan hasil dari capaian SKU dan SKK peserta didiknya dan membuat portofolio digital dengan tujuan agar peserta didik lebih tertarik karena ada unsur penggunaan media sosial yang mana sesuai dengan minat peserta didik pada hari ini. Praktik-praktik inilah contoh yang dimaksud Best Practice,” sambung Kak Jabar sembari tersenyum.
Kegiatan Best Practice serupa juga diselenggarakan oleh Kwartir Nasional di gelaran Karang Pamitran Nasional bulan Juli lalu di Buperta Cibubur, Jakarta.
Kegiatan ini diharapkan selanjutnya bisa diikuti oleh semua Kwartir Ranting, keseluruhannya berpartisipasi aktif, ikut dalam kegiatan agar dapat menularkan praktik baik atas solusi yang ditemukan terkait pembinaan kepramukaan yang dapat diaplikasikan di Gudep yang lain. Selain itu dengan adanya kegiatan ini pembina Gudep proaktif mencari berbagai solusi tentang kendala yg dihadapi dalam proses pembinaan di Gudep dan diwujudkan dalam bentuk tulisan Best Practice.
“Kami berharap mendapat dukungan dari pemerintah, diberikan ruang kepada para pembina mengembangkan dirinya dengan mengikuti Lomba Best Practice bukan hanya dalam lingkup kabupaten tetapi sampai pada tingkat nasional,” harap Kak Indra.
Pengumuman dan penyerahan hadiah bagi peserta terbaik akan dilaksanakan pada Apel Besar memperingati Hari Pramuka pada 1 Oktober 2023 mendatang. (Bachry)