
“…CQ CQ Calling CQ, This is GB3SP Golf Bravo Three Sierra Papa…”.
Kurang lebih seperti itulah kalimat perdana yang mengudara dari stasiun radio amatir di lokasi Jambore Dunia ke-9 di Sutton Park, Inggris, tahun 1957 silam. Sebuah gelombang kecil yang memulai kolaborasi besar kepanduan dan amatir radio. Leslie R Mitchell, seorang scout leader (pembina pramuka) yang di masa mudanya aktif berpandu dalam Sea Scout (selayaknya Saka Bahari di Gerakan Pramuka).
Saat Perang Dunia II pecah, jiwa patriotisme Mitchell yang terbentuk dalam gerakan kepanduan membuatnya terpanggil untuk ikut serta membela negaranya dengan bergabung di satuan Angkatan Laut Britania Raya, dengan ditempatkan pada posisi mekanik radio angkatan laut yang bertugas di Amerika Serikat dan Australia. Setelah Perang Dunia II berakhir, Mitchell mengabdi sebagai pegawai negeri sipil dan terus menggeluti dunia amatir radio dengan tanda panggil G3BHK. Dalam perjalanannya, Mitchell terus berusaha untuk mengolaborasikan kepanduan dan amatir radio, Ia terus meramu formula yang tepat walaupun beberapa kali menjumpai jalan buntu, hingga tibalah agenda Jambore Dunia ke-9. Bekerja sama dengan organisasi amatir radio lokal, Mitchell membuat stasiun radio amatir dengan tanda panggil GB3SP. Pada saat itu para peserta Jambore Dunia hanya diizinkan untuk mengamati dan bukan mengoperasikan langsung. Mitchell sedikit terkejut ketika mengetahui banyaknya pandu dari seluruh dunia yang juga bergelut di dunia amatir radio yang pada akhirnya mereka bersepakat untuk terus berkomunikasi melalui
radio amatir pada hari-hari tertentu setelah berakhirnya kegiatan Jambore Dunia, dan mereka setuju agar Mitchell dapat bertindak sebagai penaggungjawabnya.
Gagasan ini berkembang dengan pesat dengan kepiawaian Mitchell dalam mengorganisasikannya, Ia mengatur jadwal mengudara rutin setiap akhir pekan, memasang alat radio amatir di pangkalan pandunya di Kota Reading, Inggris, dan mengajak operator amatir radio untuk berkolaborasi dengan pangkalan-pangkalan pandu yang berada di lingkungannya masing-masing, sehingga lebih banyak lagi pandu yang dapat berpartisipasi. Hingga pada akhirnya,
pada minggu ke-3 Oktober 1958, setelah mendapatkan izin dari otoritas amatir radio dan organisasi kepanduan Inggris, serta menyusun beberapa aturan dan panduan umum, Jamboree On The Air (JOTA) yang pertama pun terselenggara. Kehadiran JOTA membawa warna baru pada organisasi kepanduan dan membuat para pandu di seluruh dunia dengan antusias ikut serta membuatnya menjadi lebih besar.
Pada Tahun 1978, World Scout Committee yang merupakan badan ekekutif dari WOSM sepakat untuk menganugerahi Leslie R Mitchell tanda penghargaan Bronze Wolf Award, yang merupakan penghargaan tertinggi untuk anggota kepanduan yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa, dedikasi, serta kesukarelaan atas pengabdiannya dalam dunia kepanduan. Mitchell berpulang seminggu sebelum JOTA Tahun 2014 dilaksanakan, sehingga kegiatan JOTA di seluruh dunia melakukan hening cipta selama satu menit untuk mengenang kepergiannya.
Oktober Tahun 2023 ini, Jambore On The Air telah terlaksana selama 65 Tahun, dan terkhusus di Indonesia yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka adalah JOTA ke-86. Kegiatan rutin ini , bersama dengan Jamboree On The Internet (JOTI), menjadi kegiatan kepramukaan dunia yang terbesar dengan tingkat partisipasi mencapai jutaan pandu atau pramuka setiap tahunnya. Di Indonesia, perkembangan JOTA tak lepas dari komitmen Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dalam sinergitasnya dengan Gerakan Pramuka.
“…Pada akhirnya, JOTA adalah sesuatu yang sangat menyenangkan namun ada satu poin sederhana yang harus selalu kita ingat – bahkan sistem komunikasi paling efisien di dunia pun akan tidak berguna jika kamu tak memiliki sesuatu untuk diceritakan. Jika kamu tidak memberi, maka kamu takkan menerima. JOTA adalah kesempatanmu untuk bercakap dengan banyak Pandu dari seluruh cakrawala. Karena diam takkan membuatmu mendapatkan seorang teman…”. Pesan tersebut disampaikan oleh Leslie R Mitchell – Bapak JOTA Sedunia – pada kita semua, yang merupakan sebaik-baiknya nasihat dari seorang kakak ke adiknya. Mari terus semarakkan semangat ber-JOTA, mari saling bersambut di udara, Salam Pramuka! (Andi Sungkuruwira Batara Unru)